TRIBUNMANADO.CO.ID - Penyajian nasi kuning ala Manado cukup unik, mereka menggunakan daun woka sebagai pembungkus.
Daun woka dipilih agar makanan lebih tahan lama hingga keesokan hari.
"Daun woka bisa menambah cita rasa nasi kuning," ujar Ama, penjual nasi kuning, Minggu (6/10/2019).
Ama (53) biasa membeli daun woka di Pasar Bersehati.
Ia sudah berjualan dan membuat nasi kuning sejak 1977, ia meneruskan usaha orang tuanya di daerah Komo Luar, Manado.
Wanita yang pernah tinggal di Bandung dan Semarang ini menjelaskan bahwa isi nasi kuning biasanya cakalang goreng, kentang, dan laksa.
"Cakalang digoreng seperti abon, sedangkan laksa dimasak dengan gula merah," tambahnya.
Ama biasa berjualan di pinggir Jl. Jendral Sudirman, tepatnya di depan dealer Toyota.
Ia biasa menghabiskan 7 kg nasi per hari dari pukul 07.00-03.00 Wita, dan khusus hari Minggu pukul 07.00-00.00 Wita.
Harga 1 porsi nasi kuning Rp 10.000, selain itu ada juga sate ayam dan sate ati yang dibanderol Rp 3.000 per tusuk.
"Kalo harganya lebih dari Rp 10.000 nanti tidak laku," kata wanita berambut pendek ini.
Ama menambahkan kalau pembelinya tidak hanya karyawan sekitar tapi juga warga yang tidak sengaja lewat.
Berita Populer
Baca: Wanita 28 Tahun Mulas Diantar Suami ke Poskesdes, di Tengah Jalan Tak Tahan, Rebahan di Rerumputan
Baca: Nagita Slavina Buat Kekasih Afgan Nangis, Rossa Tak Segan Puji Istri Raffi Ahmad
Baca: INFORMASI Terbaru Mengenai Mayat Wanita Dalam Karung, Tim Forensik Temukan Tanda-Tanda Kekerasan
"nasi" - Google Berita
October 06, 2019 at 05:23PM
https://ift.tt/2oVeCqz
Ama Jualan Nasi Kuning Sejak Tahun 1977, Perhari Habiskan 7 Kilogram Nasi - Tribun Manado
"nasi" - Google Berita
https://ift.tt/2IdrjUu
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ama Jualan Nasi Kuning Sejak Tahun 1977, Perhari Habiskan 7 Kilogram Nasi - Tribun Manado"
Post a Comment