JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Bambang Soesatyo membuka sidang paripurna MPR dengan agenda tunggal Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019, Minggu (20/10/2019)
Dalam sambutan tersebut itu, Bambang melontarkan pantun untuk Prabowo dan Sandiaga Uno yang turut hadir dalam acara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019.
Pantun tersebut berbunyi:
Dari Teuku Umar ke Kertanegara,
Dijamu nasi goreng oleh Ibu Mega,
Meski Pak Prabowo tak jadi kepala negara,
Tapi bisa tetap berkuda dan lapang dada
Baca juga: Bamsoet Sapa Prabowo: Meski Tak Jadi Kepala Negara, Tetap Bisa Berkuda
Nasi goreng yang disebutkan oleh Bambang, seakan menjadi simbol dari perjalanan politik Indonesia.
Tak hanya dalam pantun, nasi goreng juga hadir saat Pelantikan Presiden Minggu (20/10/2019).
Nagi goreng dibagikan gratis di kawasan Monas dalam perayaan pelantikan Joko Widodo dan Ma'aruf Amin, Minggu (20/9/2019).
Baca juga: Relawan Jokowi-Maruf Sediakan 32.000 Porsi Nasi Goreng Gratis di Kawasan Monas
Ada 32.000 nasi goreng dari 160 gerobak nasi goreng yang dibagikan gratis oleh relawan Jokowi-Ma'aruf Amin.
"Pak Jokowi juga suka nasi goreng, karena nasi goreng produk nasional. Kebanyakan nasi goreng juga dimakan sama masyarakat kecil dan yang suka semua masyarakat," koordinator konsumsi dari relawan.
Megawati pernah menyebutkan Prabowo dan mendiang Gus Dur doyan menyantap nasi goreng buatannya.
"nasi" - Google Berita
October 21, 2019 at 02:53PM
https://ift.tt/33OxHK6
Makna Nasi Goreng di Pantun Bambang Soesatyo - KOMPAS.com
"nasi" - Google Berita
https://ift.tt/2IdrjUu
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Makna Nasi Goreng di Pantun Bambang Soesatyo - KOMPAS.com"
Post a Comment